Dengue berasal dari bahasa
Swahili
“ka-dinga pepo” yang berarti “kejang yang disebabkan roh jahat”, yang kemudian
kata “dinga”diucapkan oleh orang Spanyol
menjadi “dengue” yang berarti kurang lebih “sulit untuk disenangkan”. Penyakit
ini dikenal sejak awal tahun 1960 an di Indonesia,
dan saat itu penyakit baru akan merebak pada musim penghujan atau beberapa saat
setelah musim hujan berlalu. Ini disebabkan karena nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan
vektor atau alat penyebar virus penyakit dengue biasanya bertelor dan
menetaskan telor menjadi jentik larva nyamuk di genangan air yang bersih,
seperti bekas hujan yang tertampung dalam pot bunga diemperan rumah, tilbunan
botol dan kaleng kosong atau ban bekas atau juga kubangan tanah di sekitar
rumah dan pemukiman penduduk. Namun sejak tahun 1980an, pola penyebaran
penyakit dan insiden penyakit demam berdarah ini sudah mulai berubah. Penderita penyakit ini tidak saja didapatkan
pada musim hujan namun bisa di sepanjang tahun.
Selama
tahun 2011, sebanyak 557 orang dari 65 ribu penderita DBD di Indonesia tewas tidak tertolong. Itu artinya, di Indonesia lebih satu orang
setiap harinya meninggal akibat DBD. Meski begitu dalam 2 tahun terakhir
diketahui jumlah penderita demam berdarah di Indonesia mengalami penurunan.
Tertinggi tahun 2009 sudah ada 150.000 kasus, sedangkan pada tahun 2010
kasusnya menurun hingga 50 persen yaitu sekitar 75.000 dan pada tahun 2011
turun lagi hanya 50.000 kasus.
Penyebab
Penyebab utama penyakit
demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae.
Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam
berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Jenis
virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun
tubuh yang terbentuk. Namun karena jenis serotipe dari virus dengue ini ada 4,
sehingga seseorang bisa kena 4 kali demam berdarah.
Cara
penularan
Virus dengue dapat masuk ke
tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes
seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes
aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit
ini.
Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah
terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama
8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut
ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus
dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue,
serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila
digigit oleh vektor nyamuk.
Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus adalah
sebagai berikut :
·
memiliki
warna belang hitam putih di sekujur tubuh, yang terlihat jelas di bagian
punggung.
·
Aedes
aegypti betina umurnya bisa mencapai 2-3
bulan, dapat mengisap darah berkali-kali, beraktifitas tinggi pada pagi dan
sore hari, dengan jarak terbang ±100 meter .
·
Setiap
kali mengisap darah, nyamuk ini akan mengeluarkan air liur yg berfungsi untuk
mencegah pembekuan darah. Aedes aegypti betina mengisap darah untuk mematangkan
telurnya. Proses pematangan telur ini berkisar antara 3-4 hari. Sekali bertelur
naymuk ini dapat mengeluarkan 100-200 butir.
Nyamuk ini berkembang biak di tempat-tempat penampungan air bersih di
dalam rumah maupun di sekitar lingkungan kita, seperti : bak mandi/WC,
tempayan, drum, tempat minum burung, vas bunga/pot tanaman air, kaleng bekas,
ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik yang dibuang di sembarang tempat,
talang air yang rusak dan saluran air hujan yang tidak lancar, pagar atau potongan
bambu yang berlubang.
Gambar.
Nyamuk Aedes