Rabu, 19 Desember 2012

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) : Penyebab dan Cara penularannya



Dengue berasal dari bahasa Swahili “ka-dinga pepo” yang berarti “kejang yang disebabkan roh jahat”, yang kemudian kata “dinga”diucapkan oleh orang Spanyol menjadi “dengue” yang berarti kurang lebih “sulit untuk disenangkan”. Penyakit ini dikenal sejak awal tahun 1960 an di Indonesia, dan saat itu penyakit baru akan merebak pada musim penghujan atau beberapa saat setelah musim hujan berlalu. Ini disebabkan karena nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan vektor atau alat penyebar virus penyakit dengue biasanya bertelor dan menetaskan telor menjadi jentik larva nyamuk di genangan air yang bersih, seperti bekas hujan yang tertampung dalam pot bunga diemperan rumah, tilbunan botol dan kaleng kosong atau ban bekas atau juga kubangan tanah di sekitar rumah dan pemukiman penduduk. Namun sejak tahun 1980an, pola penyebaran penyakit dan insiden penyakit demam berdarah ini sudah mulai berubah.  Penderita penyakit ini tidak saja didapatkan pada musim hujan namun bisa di sepanjang tahun.
Selama tahun 2011, sebanyak 557 orang dari 65 ribu penderita DBD di  Indonesia tewas tidak tertolong.  Itu artinya, di Indonesia lebih satu orang setiap harinya meninggal akibat DBD. Meski begitu dalam 2 tahun terakhir diketahui jumlah penderita demam berdarah di Indonesia mengalami penurunan. Tertinggi tahun 2009 sudah ada 150.000 kasus, sedangkan pada tahun 2010 kasusnya menurun hingga 50 persen yaitu sekitar 75.000 dan pada tahun 2011 turun lagi hanya 50.000 kasus.

Penyebab
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk. Namun karena jenis serotipe dari virus dengue ini ada 4, sehingga seseorang bisa kena 4 kali demam berdarah.

Cara penularan
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
            Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus adalah sebagai berikut :
·        memiliki warna belang hitam putih di sekujur tubuh, yang terlihat jelas di bagian punggung.  
·        Aedes aegypti betina umurnya bisa mencapai  2-3 bulan, dapat mengisap darah berkali-kali, beraktifitas tinggi pada pagi dan sore hari, dengan jarak terbang ±100 meter .
·        Setiap kali mengisap darah, nyamuk ini akan mengeluarkan air liur yg berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Aedes aegypti betina mengisap darah untuk mematangkan telurnya. Proses pematangan telur ini berkisar antara 3-4 hari. Sekali bertelur naymuk ini dapat mengeluarkan 100-200 butir.  Nyamuk ini berkembang biak di tempat-tempat penampungan air bersih di dalam rumah maupun di sekitar lingkungan kita, seperti : bak mandi/WC, tempayan, drum, tempat minum burung, vas bunga/pot tanaman air, kaleng bekas, ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik yang dibuang di sembarang tempat, talang air yang rusak dan saluran air hujan yang tidak lancar, pagar atau potongan bambu yang berlubang.



Gambar. Nyamuk Aedes