Hartati Eko Wardani
Hari ini, aku membantu anakku yang masih duduk di kelas 4 SD
untuk mempelajari PPKn sebagai bekal Ujian Akhir Semester besok. Sejak
pertama dia duduk di kelas 4 aku sudah dibuat geleng-geleng kepala
dengan materi-materi yang tersaji pada mapel tersebut. Hak dan wewenang
Presiden, DPR, MPR, BPK dll, susunan organisasi di tingkat pemerintahan
pusat, menghafalkan nama menteri-menteri. Seingatku, dulu waktu sekolah,
aku juga diberi materi seperti itu tapi tidaklah di usia sedini ini.
Materi yang teramat berat untuk ukuran anak kelas 4 SD. Okelah, metode recalling
bisa dipakai, tapi apa manfaatnya untuk kehidupan dia sehari-hari? Aku
jadi penasaran, bagaimana cara gurunya menerangkan materi seberat itu di
kelas? Selidik punya selidik, ternyata gurunya hanya menyuruh
murid-murid membaca secara bergiliran paragraf per paragraf, sampai jam
sekolah habis. Jika ada yang tidak mengerti, murid-murid dipersilakan
bertanya. Bagaimana mungkin menanyakan sesuatu yang mereka tidak paham?
Aku
jadi teringat film “3 idiot” yang baru saja ditayangkan SCTV Kamis
siang lalu. Film bergenre komedi yang memperoleh banyak penghargaan itu
sarat dengan muatan edukasi. Salah satu pesannya adalah : “BELAJAR TANPA
MEMAHAMI MAKNANYA, ADALAH SIA-SIA” . Ini tampak pada adegan saat Rancho
(panggilan dari Ranchodas, mahasiswa cerdas dan kritis) disuruh keluar
oleh dosen gara-gara mendefinisikan kata “MESIN” dengan bahasa yang
sederhana. Kata tersebut dimaknai Rancho sebagai “alat yang mempermudah
pekerjaan manusia”. Ya, setidaknya itu definisi yang dibuat sendiri oleh
Rancho. Tapi sang dosen ngotot mengatakan bahwa definisi MESIN yang
tepat adalah seperti yang ada pada buku (sebuah definisi yang sangat
panjang dan susah dimengerti). Akhirnya Rancho pun bergerak keluar
kelas, tapi sejenak kemudian, ia pun kembali masuk. Saat dosen
bertanya, “untuk apa Anda kembali?”, ia pun menjawab “saya akan
mengambil barang saya yang tertinggal di kelas”. Lalu dia mulai
mendeskripsikan dengan sangat cepat dan lancar “an instrument
and record, analyse, summarize, organize,debate and explained
information that are elastative and non-elastative hard bound paper bag
jacketed non jacketed with forward introduction, table of content,
index, that are intented for the enlightment understanding enhancement
and education human brain sense in root of vision, sometimes touch!”
Sang
dosen dan mahasiswa lain pun terbengong-bengong dengan kata-kata
Rancho. “Maksud kamu apa?” tanya sang Dosen. Tahukah kalian apa yang
dimaksud Rancho? BUKU!! Dan semua pun tertawa, kecuali Dosen. Dosen pun
bertanya lagi, “kenapa kau tak menyederhanakan penjelasanmu?” Rancho
berdalih, “saya sudah melakukannya, tapi Anda tampaknya tidak suka
bahasa yang sederhana”, disambut dengan gelak tawa terpingkal-pingkal
mahasiswa lain.
Memang, aku tak sepenuhnya setuju dengan
pesan itu karena sebagai penghafal kuat, aku merasakan banyak manfaat
dari menghafal sesuatu yang pada awalnya tak kumengerti. Seperti
menghafal nama-nama menteri yang wajahnya saja belum pernah kulihat,
apalagi kiprahnya dalam pemerintahan. Tapi paling tidak, dengan
menghafal nama-nama mereka aku jadi juara saat mengikuti lomba cerdas
cermat di sekolah (tahun berapa ya?). Proses recalling yang dilakukan secara rutin terbukti dapat memindahkan memory trace dari short-term memory ke medium term memory. Tapi, semua harus dilakukan dengan perasaan tenang dan hati yang senang. Aku dulu rajin melakukan recalling
meski tanpa dipaksa orang tua,karena aku punya motivasi tinggi untuk
jadi juara. Aku melakukannya dengan perasaan senang. Tapi berapa banyak
di dunia ini orang yang seperti itu? Berapa banyak siswa SD yang dengan
setengah hati menghafalkan materi yang tak dipahaminya hanya karena dia
tak punya motivasi menjadi juara? Bahkan banyak di antara mereka yang
melakukannya dengan perasaan tertekan, takut tidak lulus, takut dimarahi
guru atau orang tua. Paham, mempermudah hafalan. Butuh perjuangan keras
bagiku untuk membuat anakku paham, karena anakku bukan tipe penghafal
kuat. Kadang harus bersimulasi, buka Google, atau baca ensiklopedia,
hanya untuk menstimulasi saraf-saraf keingintahuannya. Rasa curiousity
membuat dia semangat, dan senang untuk menghafal. Jika masih sulit
membuatnya ingin tahu (please deh, anak kelas 4 SD mana yang doyan
ngikuti perkembangan di dunia politik dan pemerintahan?),.. terpaksalah
kubangun Jembatan Keledai…
Seperti yang dilakukan Rancho
saat menjelaskan tentang MESIN. Gunakan bahasa sederhana yang ia
mengerti. Tapi apa kamu pikir bisa lulus dengan menjawab pertanyaan
sulit dengan bahasa sederhana? Ini sebuah dilema. Masih banyak pengajar
(guru / dosen) yang berpatokan bahwa jawaban yang benar adalah yang
sesuai buku. Kalau coba bikin definisi baru, jangan harap bisa lulus!
Jadi
bagaimana harus menyikapi? Jalan tengahnya adalah tetap berpatokan pada
buku, tapi mencoba memahami maknanya. Jangan hanya menghafal! Maka
inilah tantangan untuk para guru dan dosen untuk memberi penjelasan dan
pencerahan pada murid-murid tentang hal-hal apa yang tak diketahuinya
dari sumber bacaan. Jika guru/dosen sendiri tak paham, maka ijinkan
murid membuat definisi sendiri…!
sangat menarik dan bermanfaat sekali informasi yang diberikan, makasih sukses selalu
BalasHapusSelaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami